CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 05 Februari 2009

mengukur cinta kita pda Ayah dan Ibu

dah lama banget nie gak pernah posting habis bingung mo nulis apaan, sembari mengnunggu shalat jum'at iseng-iseng dech aq nulis, sebenarnya postingan ini aq dapet dari brosing.

sering banget kadang ngerasain namanya sebel, marah gak puas, ngerasa gak disayang, ngerasa gak diperhatiin, ngerasa di duain, pasti pernah kan hehe. eit tapi ni bukan di duain ma co or selingkuhan lho hehe. Pi ngerasa di duduain ma ortu kita. sering banget kita ngerasa mereka gak bisa ngertiin kita gak ngertiin kondisi kita dan apalah pokoknya yang bikin kita bete plus sebel banget ma ortu.

tapi tanpa kita sadari bagaimanapun sikap mereka ke kita sebenarnya mereka begitu mencintai dan sayang banget ma anak-anaknya, apapun bentuk dan caranya mungkin gak seindah yang kita harapkan pi itulah mereka yang gak bisa sempurna seutuhnya, sudah saat sekrang kita yang mulai mengerti mereka, menyayangi mencintai dengan tulus dan membuat mereka bangga dengan prestasi kita.

dah ah segini az, bingung mo ngelanjutin apalagi pi Ada cerita menarik yang berhubungan dengan tema ini dari buku Chicken Soup for the Soul

karya Jack Canfield dan Mark Victor Hansen. Dikisahkan ada seorang anak yang menyodorkan selembar kertas berisi tulisan semacam tagihan kepada ibu. Isinya: Memotong rumput 5 dolar, membersihkan kamar 1 dolar, pergi ke toko menggantikan ibu 0.5 dolar, menjaga adik waktu ibunya belanja 0.25 dolar, membuang sampah 1 dolar, untuk rapor yang bagus 5 dolar, dan untuk membersihkan dan menyapu halaman 2.99 dolar. Total utang ibu kepadaku: 14.75 dolar.

Si ibu menatap anaknya lekat-lekat, lalu mengambil bolpen, dan kemudian menulis di balik kertas tersebut. Isinya begini: Untuk sembilan bulan ketika Ibu mengandung kamu selama tumbuh dalam perut Ibu, Gratis. Untuk semua malam ketika Ibu menemani kamu, mengobati kamu, dan mendoakan kamu, Gratis. Untuk semua saat susah, dan semua air mata yang kamu sebabkan selama ini, Gratis. Kalau dijumlahkan semua, harga cinta Ibu adalah Gratis. Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas di waktu yang akan datang, Gratis. Untuk mainan, makanan, baju, dan juga menyeka hidungmu, Gratis, Anakku. Dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, harga cinta sejati Ibu adalah Gratis.


Setelah itu, si anak berkata kepada ibunya, �Bu, aku sayang sekali sama Ibu.� Dan kemudian si anak mengambil bolpen dan menuliskan dengan huruf besar: �LUNAS�